Semangat dalam berdoa

Semangat dalam berdoa

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri berdoa kepada Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina". (QS. Ghafir [40] : 60)

Ayat diatas merupakan salah satu bentuk dari karunia dan kemuliaan Allah atas hamba Nya. Bagaimana tidak, Allah Yang Maha Kaya, Maha Kuasa melakukan segala sesuatu, memerintahkan kepada hambaNya untuk berdoa, memohon kepada Nya. Tidak berhenti di sini, Allah lantas memberikan jaminan akan mengabulkan peemintaan hamba Nya. Siapa lagi yang jaminannya lebih bisa dipercaya daripada Allah ta'ala?

Bentuk-bentuk Doa

Kita sering rancu dengan istilah doa dan zikir. Seringkali yang kita anggap doa adalah sekedar permohonan kepada Allah. Padahal sebenarnya lebih luas daripada itu. Para ulama membagi doa menjadi dua bentuk, yaitu :

A. Doa permohonan, yaitu doa agar dipenuhi hajat kebutuhanya. Jika doa itu ditujukan kepada Allah maka doa yang demikian itu adalah ibadah, misalnya; memohon dilapangkan rizki, dimudahkan dalam menyelesaikan masalah kepada Allah swt.


Namun jika doa ini ditujukan kepada sesama makhluk, maka perlu dirinci. Memohon kepada makhluk baik yang masih hidup maupun sudah meninggal berkenaan dengan perkara yang hanya bisa dilakukan oleh Allah, berarti telah berbuat syirik.

Begitu pula dalam memohon kepada mayit atau makhluk ghaib, maka hal ini juga termasuk dalam perbuatan syirik. Misalnya tatkala ziarah berdoa, "Wahai kyai fulan, duhai mbah fulan lapangkanlah rizkiku". Padahal yang namanya rizki itu kan urusan Allah. Banyak atau sedikit telah diatur Allah tidak ada campur tangan makhluk sedikitpun. Kewajiban kita adalah mencari sebab datangnya rizki dengan berusaha memperolehnya dengan cara-cara yang halal. 

Jika kita berdoa (memohon) kepada orang yang memang bisa mengerti dan memahami akan permintaan kita dan diapun mampu untuk merealisasikannya, maka hal ini boleh-boleh saja. Misalnya kita memohon kepada teman kita, "Berilah saya minum untuk melepaskan dahaga". 

B. Doa ibadah, yaitu doa yang dipanjatkan dalam rangka beribadah kepada Allah untuk mencari pahala di sisi Nya dilandasi oleh rasa takut akan siksa Nya. Doa ini adalah hak Allah semata. Oleh karena itu tidak boleh diselewengkan kepada selainNya. Barang siapa yang berani menyelewengkan nya kepada selain Allah, maka ia telah berbuat syirik dan diancam dengan firman Nya, 

"Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari berdoa kepada Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina." (QS. Ghafir [40] : 60)  

Murka Allah Bagi yang Enggan Berdoa 

Maha suci Allah , dengan kemuliaan Nya, Dia jadikan permintaan seorang hamba kepada Nya adalah satu nilai ibadah bagi hamba tersebut. Sebaliknya, Allah sangat mencela orang-orang yang enggan untuk berdoa kepada Nya. Allah menganggap mereka sebagai orang yang menyombongkan diridan mengancam mereka dengan neraka jahannam. 

Allah berfirman, 

"Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari berdoa kepada-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina."(QS. Ghafir [40] : 60) 

Abu Hurairah menuturkan bahwa Nabi Saw bersabda, "Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah maka Dia akan murka kepadanya."(Hasan, HR. At Tirmidzi) 

Seorang penyair arab mengatakan, "Janganlah engkau meminta kepada orang lain satu keperluanpun. Mintalah kepada Dzat yang pintu Nya tak pernah tertutup sekalipun. Allah akan murka jika engkau enggan meminta kepada Nya" 

Orang justru akan marah jika engkau banyak meminta kepadanya. Itulah kemurahan dari Allah. Allah justru memerintahkan hamba Nya untuk banyak berdoa, memohon dan meminta kepada Nya. Banyaknya dan seringnya permintaan itu bukanlah aib, bahkan akan memperbanyak catatan kebaikan kita karena berdoa adalah beribadah. Semakin banyak berdoa, meminta kepada Allah berarti semakin banyak beribadah. Sebaliknya Allah akan murka kepada orang-orang yang enggan untuk berdoa memohon kepada Nya. 

Lain halnya mana kala kita banyak meminta dan memohon kepada orang lain, maka itu adalah aib bagi kita karena akan banyak merepotkan dan membebani mereka. Akibatnya merekapun akan marah kepada kita. Kita akan dianggap mandiri, manakala kita tidak terlalu banyak meminta dan memohon kepada orang lain. 

Doa Kita Pasti Terkabul 

Seiring dengan ikhtiar, maka tidak ada kata lain kecuali berdoa dan pasrah kepada Allah. Jangan pikirkan tentang kapan dan dimana doa tersebut akan dikabulkan oleh Allah, karena itu semua adalah urusan Allah. Suatu hal yang terpenting bagi kita adalah bagaimana kita bisa memperbanyak doa kepada Allah, bersungguh-sungguh dalam berdoa dan berusaha untuk memenuhi syarat-syarat terkabulnya doa tersebut. 

Umar bin Al Khaththab ra mengatakan, "Aku tidaklah menganjurkan (seseorang) untuk memperhatikan masalah terkabulnya doa. Akan tetapi yang aku anjurkan adalah agar (seseorang itu) memperhatikan masalah doanya itu sendiri. Barangsiapa yang diberi ilham untuk berdoa, maka berarti terkabulnya doa tersebut telah bersamanya." 

Kenapa demikian? Karena secara tegas, Allah telah memberikan jaminan akan terkabulnya doa kita dalam firman Nya, "Berdoalah kepada Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu." 

Salman menuturkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan Maha Mulia. Dia malu manakala ada seorang yang mengangkat kedua tanganya (untuk berdoa) kemudian dia mengembalikannya dalam keadaan kosong tidak dikabulkan."(Hasan, HR. Tirmidzi)

Abu Sa'id Al Khudri menuturkqn bahwa Nabi Saw bersabda, "Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa yang tidak mengandung unsur kejelekan dan pemutusan hubungan kekeluargaan melainkan akan dikabulkan Allah dengan salah satu di antara tiga pilihan : dikabulkan permintaannya di dunia, dikabulkan di akhirat atau dihindarkan dari kejelekan yang sebanding." (Shahih, HR. Ahmad)

Bersemangat dan Tidak Putus Asa dalam Berdoa 

Tanamkan pada diri kita bahwa doa adalah ibadah yang menjadi kebutuhan kita. Jangan sampai ogah-ogahan dan bermalas-malasan untuk berdoa. 

Tatkala Nabi Saw mengabarkan bahwa setiap doa kita pasti dikabulkan, "Jika demikian maka aku akan banyak berdoa." Nabi berkomentar, Allah akan lebih banyak lagi mengabulkan permintaanmu."(Hasan Sahih, HR. At Tirmidzi) 

Bagaimana tidak, Allah Maha Mulia dan Maha Kaya, perbendaharaanya kekal tidak akan berkurang sedikitpun lantaran mengabulkan permintaan seluruh hambaNya. Karunia dan kemuliaan Allah jauh lebih banyak daripada yang telah diberikan kepada kita semua. Oleh karena itu jangan lemah untuk berdoa. Sebutkanlah segala permintaanmu kepada Dzat yang tidak pernah habis kekayaa Nya. Sesungguhnya sedikitpun kita tidaklah dirugikan dengan banyak berdoa. Dengan semakin banyak berdoa maka semakin bertambah pula pahala. 

Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi Saw bersabda, "(Doa) kalian pasti terkabulkan selagi tidak berputus asa dengan mengatakan, 'Aku telah berdoa akan tetapi belum dikabulkan."(HR. Bukhari Muslim).

Abu Hurairah berkata bahwa Nabi Saw bersabda, "Janganlah kalian berdoa dengan mengatakan, 'Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau menghendaki. Ya Allah rahmatilah aku jika Engkau menghendaki.' Hendaknya seseorang itu bersungguh-sungguh dalam meminta (kepada Allah), karena (demikian itu) tidaklah dibenci. (HR. Bukhari). Wallahu A'lam 

(Sumber : Risalah Jumat )






Terima kasih sudah membaca Semangat dalam berdoa ,Silahkan bagikan artikel ini Semangat dalam berdoa jika bermanfaat, Barakallaahu fikum
Share on :
 
Comments
0 Comments

Post a Comment

loading...
 
Support : About | Site Map | Privacy Policy | Disclaimer | Contact Us |
Copyright © 2013. artikelislamiku.blogspot.com - All Rights Reserved
Di Design Ulang Oleh I Template Blog Published by I Template Blog
Proudly powered by Blogger