Tabah Menghadapi Musibah

Tabah Menghadapi Musibah



Allah telah menetapkan takdir dan ajal seluruh makhluk-Nya, mengatur dan menentukan segala amal perbuatan serta tindak-tanduk mereka. Lalu Allah membagi-bagikan rezeki dan harta duniawi kepada mereka. Allah menciptakan kehidupan dan kematian sebagai ujian, siapa di antara mereka yang terbaik amalanya. Allah juga menjadikan iman terhadap qadha dan takdir-Nya sebagai salah satu rukun iman. Setiap sesuatu yang bergerak atau berdiam di langit dan dibumi, pasti menuruti kehendak dan keinginan Allah.

Dunia ini syarat dengan kesulitan dan kesusahan diciptakan secara fitrah untuk  dipenuhi dengan beban dam ancaman, aral rintangan serta berbagai cobaan. Tak ubahnya dingin dan panas, yang memang harus dirasakan eh para hamba Nya. Allah berfirman : yang artinya 

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqarah [2] : 155). 

Berbagai musibah itu adalah batu ujian, untuk menentukan siapa diantara hamba Nya yang benar dan yang tidak benar. Allah berfirman : 

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi ?" (QS. Al Ankabut [29] : 2)

Jiwa manusia itu hanya dapat menjadi suci, setelah ditempa. Ujian dan cobaan, akan memperlihatkan kesejatian seseorang. Ibnu Jauzi mengungkapkan "Orang yang ingin mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan abadi tanpa ujian dan cobaan, berarti ia belum mengenal ajaran islam dan tidak mengenal arti pasrah diri kepada Allah".

Setiap orang pasti akan merasakan susah, mukmin maupun kafir. Hidup ini memang dibangun diatas berbagai kesulitan dan marabahaya. Maka janganlah seseorang membayangkan bahwa dirinya akan terbebas dari kesusahan dan cobaan.

Cobaan adalah lawan dari tujuan dan memang bertentangan dengan angan-angan dan kesenangan menikmati kelezatan hidup. Setiap orang pasti merasakanya, walau dengan ukuran yang berbeda, sedikit atau banyak. Seorang mukmin diberi ujian sebagai tempaan baginya, bukan siksaan. Terkadang cobaan itu ada dalam kesenangan, terkadang juga ada dalam kesusahan. Allah berfirman : 

"Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali kepada kebenaran..."(QS. Al A'raaf [7] : 168)

Satu hal yang dibenci kadang mendatangkan kesenangan, satu hal yang disukai kadang mendatangkan kesusahan. Janganlah merasa aman dengan kesenangan, karena bisa saja ia menimbulkan kemudharatan. Janganlah merasa putus asa karena kesulitan, karena bisa jadi akan mendatangkan kesenangan.

Allah berfirman, yang artinya: 

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(QS. Al Baqarah [2] : 216)

Segala cobaan itu ada batasanya di sisi Allah. Jangan mengucapkan kata-kata makian, karena satu kata yang mengalir dari lidah, dapat membinasakan seseorang. Seorang mukmin yang kuat akan tegar menghadapi beban berat. Hatinya tidak akan berubah dan lisannya tidak akan mengutuk. Redamlah musibah itu dengan mengingat janji pahala dan kemudahan dari Allah sehingga cobaan itu berlalu tanpa kita mengutukinya. Orang-orang berakal selalu menunjukan ketegaran dalam menghadapi musibah, agar mereka tidak mendapatkan ejekan musuh-musuh mereka. Karena bila mereka menampakan musibah itu, para musuh mereka akan merasa senang dan gembira. Sebaliknya, menutup-nutupi musibah dan derita kelaparan adalah sifat orang-orang mulia. Ketabahan akan membendung bencana. Demikian cepatnya bencana itu berlalu, bila dihadapi dengan ketabahan. Paling kita hanya harus tabah menghadapi hari-hari yang pendek dalam hidup kita. Orang-orang yang binasa mengalami kebinasaan mereka hanya karena mereka tidak memiliki ketabahan. Orang-orang yang tabah, akan mendapatkan pahala terbaik. Firman Allah swt :

"Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An Nahl [16] : 96)


Dan firman Allah, artinya :

"Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang kami rizkikan kepada mereka, mereka menafkahkan. "(Al Qashash [28] : 54) 

Allah tidak pernah menahan sesuatu untukmu, wahai orang yang tertimpa musibah, melainkan karena Allah akan memberimu sesuatu yang lain. Allah hanya mengujimu, untuk memberikan keselamatan kepadamu. Allah hanya memberimu cobaan, untuk membersihkan dirimu. Selama masih ada umur, rezeki pasti akan datang. Allah berfirman : 

 "Tidak ada yang melata di bumi ini melainkan rezekinya ada disisi Allah."(QS. Huud [11] : 6) 

Bila dengan kebijaksanaan Nya Allah menutup sebagian rezeki, pasti Allah akan membukakan pintu rezeki yang lain yang lebih bermanfaat. Cobaan, justru akan mengangkat derajat orang-orang shaleh dan meningkatkan pahala mereka. 

Saad bin Abi Waqqash mengungkapkan: "Aku pernah bertanya, "Wahai Rasulullah! Siapakah orang yang paling berat cobaannya?" Beliau menjawab : "Para nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yang sesudah mereka secara berturut menurut tingkat keshalihan nya. Seseorang akan diberi ujian sesuai dengan kadar agamanya. Bila ia kuat, akan ditambah cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikitpun." (HR. Bukhari).

Seorang ulama mengungkapkan : "Orang yang diciptakan untuk masuk surga, pasti akan merasakan banyak kesulitan. Musibah yang sesungguhnya adalah yang menimpa agama seseorang. Sementara musibah-musibah selain itu merupakan jalan keselamatan baginya. Ada yang berfungsi meningkatkan pahala, ada yang menjadi pengampunan dosa. Orang yang benar-benar tertimpa merana adalah mereka yang terhalang dari mendapatkan pahala. 

Tidak usah risau dengan hilangnya sebagian dunia. Karena keberadaanya hanyalah satu kejadian, membicarakan dunia justru menimbulkan kesedihan, jalan-jalan untuk mendapatkannya syarat dengan duka. Dalam mencari dunia, manusia akan tersiksa sebatas rasa dukanya. Orang yang senang mendapatkan dunia pada hakikatnya adalah orang yang sedih. Berbagai kepedihan bermunculan dari kenikmatan dunia. Berbagai kesedihan justru lahir dari kesenangan dunia. 

Abu Darda menyatakan: "Di antara bentuk kehinaan dunia di hadapan Allah adalah bahwa manusia berbuat maksiat selama ia di dunia, dan ia hanya bisa menggapai apa yang ada di sisi Allah dengan meninggalkan dunia. Maka hendaknya engkau menyibukan diri dengan hal yang lebih berguna bagimu untuk mengambil kembali yang mungkin hilang darimu, yakni dengan cara memperbaiki kekeliruaan, memaafkan kesalahan orang, dan mendekati pintu Ar Rabb. Dengan itu, engkau akan melihat betapa cepatnya musibah yang menimpamu itu menghilang. Kalau bukan karena kesusahan, engkau tidak bisa mengharapkan saat-saat senang, Hilangkan hasrat terhadap yang menjadi milik orang, niscaya engkau akan menjadi yang terkaya. Jangan berputus asa, karena itu membawa kehinaan. Ingatlah nikmat Allah yang banyak kepadamu. Tepislah segala kesedihan dengan ridha terhadap takdir dan dengan shalat malam yang panjang. Bila sudah habis malam, masih ada subuh yang datang menjelang. Akhir kesedihan adalah awal kebahagiaan. Masa tidak akan berdiam dalam satu kondisi, namun harus berganti. Segala kesulitan, pasti akan berangsur hilang. Jangan putus asa hanya karena musibah yang datang bertubi-tubi. Satu kesulitan, akan dikalahkan oleh dua kemudahan. Merunduklah kepada Allah, pasti kesulitanmu akan sirna selekasnya. Setiap orang yang penuh dengan ketabahan, pasti akan mendapatkan jalan keluar".Wallahu A'lam. 

(Sumber : An Nur)





Terima kasih sudah membaca Tabah Menghadapi Musibah ,Silahkan bagikan artikel ini Tabah Menghadapi Musibah jika bermanfaat, Barakallaahu fikum
Share on :
 
Comments
0 Comments

Post a Comment

loading...
 
Support : About | Site Map | Privacy Policy | Disclaimer | Contact Us |
Copyright © 2013. artikelislamiku.blogspot.com - All Rights Reserved
Di Design Ulang Oleh I Template Blog Published by I Template Blog
Proudly powered by Blogger