Pintu-Pintu Kebaikan

Pintu-Pintu Kebaikan



Dari Abu Dzar ra, bahwasanya orang-orang dari sahabat Rasulullah SAW datang menemui beliau. Mereka berkata : "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memiliki banyak pahala, mereka shalat seperti kami, mereka puasa seperti kami, dan mereka bersedekah dengan harta mereka." 

Rasulullah SAW berkata : "Bukankah Allah telah menjadikan sesuatu bagi kalian untuk bersedekah ?. Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah. Perintah kepada kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dalam jima' kamu pun ada sedekahnya." Para sahabat bertanya : "Ya Rasulullah, apakah jika seseorang melampiaskan syahwatnya kepada istrinya bisa mendapat pahala?" Rasul berkata : "Bagaimana menurutmu jika disalurkan kepada yang haram, apakah dia berdosa? Begitu pula jika dia disalurkan pada yang halal dia akan mendapat pahala."(HR. Muslim).

Dari hadits di atas dapat kita petik banyak faedah diantaranya :

1. Semangat para sahabat dalam amalan kebaikan

Para sahabat adalah generasi yang merasakan hidup pada zaman Rasulullah SAW. Mereka dididik langsung oleh guru yang paling mulia, mereka langsung mendengar perintah dan larangan dari Rasulullah SAW. Mereka hadir di kala wahyu diturunkan, merekalah yang lebih paham tentang isi  kandungan Al Qur'an dan Hadits serta penerapannya.

Sahabat Rasulullah terkenal memiliki semangat berapi-api untuk beramal saleh. Begitu perintah syariat turun mereka bersegera mengerjakannya.

Kita ambil contoh kecil : Abu Thalhah, beliau tanpa berpikir panjang lagi menginfakkan kebun yang sangat disukainya (bernama buhaira') begitu mendengar firman Allah :

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai."(QS. Ali Imran [3] : 92)

Begitu pula para wanita shahabiyah, mereka tidak segan-segan menjadikan kain gorden rumah mereka sebagai jilbab untuk menutupi tubuh mereka begitu mendengar perintah untuk berhijab. Yang menarik pula kisah Handhalah bin Amir yang rela melepaskan diri dari pelukan istrinya untuk menyambut panggilan jihad pada perang Uhud, sampai-sampai tidak sempat mandi junub. Ketika dia ditemukan, dia telah mati syahid dengan tubuh basah karena dimandikan oleh malaikat, kemudian dia terkenal dengan sebutan Ghasilul Malaikah. Di sana masih sangat banyak kisah-kisah menarik dari perilaku para sahabat yang menunjukkan besarnya keinginan mereka untuk beramal saleh.

Hadits diatas mengisahkan orang-orang miskin dari kalangan sahabat yang datang menemui Rasulullah SAW untuk mengadukan ihwal keadaan mereka yang tidak bisa beramal seperti orang-orang kaya yang senantiasa menginfakkan harta mereka di jalan Allah. Orang-orang miskin tadi merasa sedih jikalau tidak bisa memperoleh pahala seperti orang-orang kaya.

Bahkan diantara sahabat ada yang menangis berlinang air mata karena tidak memiliki harta yang akan dipakai untuk berjuang dijalan Allah. Allah ceritakan dalam Al Quran :

"Dan tiada (dosa) atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu supaya kamu memberi mereka kendaraan (untuk jihad fi sabilillah) lalu kamu berkata : "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu", lalu mereka kembali dengan bercucuran air mata karena sedih. Lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan."(QS. At Taubah [9] : 92)

Sahabat tadi (fakir miskin) mengadu kepada Rasulullah SAW bukan karena harta si kaya telah menyilaukan mata mereka. Tapi, mereka cemburu dengan sedekah yang senantiasa diinfakan oleh orang kaya. Sikap seperti ini tidaklah tercela, karena Rasul telah bersabda, artinya :

"Tidak boleh hasad kecuali kepada dua hal (yaitu) : "Seseorang yang Allah anugerahkan harta , kemudian ia menginfakkan nya setiap pagi dan sore. Dan seseorang yang Allah anugerahkan (ilmu) Al Quran, kemudian ia mengamalkannya setiap pagi dan sore. (HR. Al Bukhari-Muslim).

Maksud hasad disini adalah ghithah (cemburu), yaitu keinginan seseorang untuk dapat menyamai orang lain, namun tanpa mengharapkan lenyapnya kenikmatan orang lain.

Berbeda dengan hasad, yaitu keinginan agar kenikmatan atau kehormatan orang lain lenyap, apakah dengan tujuan agar perpindahan menjadi miliknya atau hanya lenyap begitu saja. Hasad seperti ini sangat tercela, dapat mencelakakan orang yang dihasad dan juga dapat membinasakan pelaku hasa tersebut.

Marilah kita renungkan keadaan para tauladan kita (sahabat Rasulullah) dalam menempuh jalan menuju Allah. Mereka merasa rugi bila terluput dari mereka satu saja dari perintah Rasulullah SAW, sehingga membuat mereka senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan Allah berfirman, artinya : 

"Dan untuk yang demikian itu (Surga dan kenikmatannya) hendaklah orang berlomba-lomba. (QS. Al-Muthaffifin [83] : 26).

Oleh karena itu, keutamaan sahabat Rasulullah di sisi Allah sangat besar, tiada bandingnya dengan kita. Bahkan bila kita menginfakkan emas sebesar gunung uhud, tidak akan sampai ke derajat mereka tiada pula setengahnya. Maka, merekalah yang harus kita jadikan contoh dalam mengikuti Rasulullah SAW untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

2. Pintu kebaikan tidak terhitung banyaknya.

Para sahabat datang mengadu kepada Rasulullah SAW karena menurut sangkaan mereka sadaqah itu hanyalah dalam bentuk harta benda saja. Sehingga mereka merasa tidak sanggup untuk bersedekah disebabkan kehidupan mereka yang tidak mencukupi. Rasulullah SAW kemudian menjelaskan bahwa pintu kebaikan itu beraneka ragam dalam Shahih Ibnu Hibban disebutkan : "Sesungguhnya pintu kebaikan itu sangat banyak"

Dalam Shahih Muslim, Rasulullah SAW bersabda :

"Setiap perbuatan ma'ruf (kebaikan) adalah sedekah."

Kemudian Rasulullah SAW merinci beberapa diantaranya :

A. Dzikir tasbih, takbir, tahmid, tahlil adalah shadaqah.

B. Beramar ma'ruf dan nahi mungkar

Ini mencakup segala muamalah dengan sesama muslim dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda, artinya : "Setiap sendi manusia dapat melaksanakan sedekah setiap hari dimana matahari mulai terbit. Diantaranya : kamu berlaku adil di antara dua orang adalah sedekah: menolong seseorang dalam hal tetangganya, kau mengangkatnya atau mengangkatkan barangnya ke atas kendaraan adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah; Setiap langkah menuju shalat adalah sedekah; dan menyingkirkan rintangan di jalan adalah sedekah." (HR. Al Bukhari dan Muslim)

C. Bahkan diantara jenis sadaqah yang disebutkan adalah jima'nya seorang dengan istrinya.

Semua amalan yang telah dirinci tadi adalah amalan kebaikan, karena telah ada dalil yang shahih yang menunjukkannya. Oleh karena itu, agar kelak amalan tersebut berharga disisi Allah dan menjadi perbekalan kita di akhirat hendaklah perbuatan itu disertai dengan niat ikhlas semata-mata mengharap ridha dari Allah. Nabi bersabda :

"Sesungguhnya, tiada harta yang kamu infakkan untuk mengharap wajah Allah, kecuali Allah pasti akan membalasnya sampai-sampai sesuap makanan yang kamu berikan kepada istrimu (akan diberi ganjaran). (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Imam Nawawi berkata ketika mensyarah hadits pertama tadi (dari Abu Dzar).

"Dalam hadist ini terdapat bukti bahwa segala amalan mubah (yang diperbolehkan) bisa menjadi suatu bentuk ketaatan bila disertai dengan niat tulus ikhlas. Maka, jima' pun bisa disebut ibadah bila diniatkan untuk menunaikan hak istri dan menggaulinya dengan ma'ruf seperti perintah Allah, atau mengharap anak yang Saleh atau untuk menjaga kehormatan diri sehingga tercegah dari melihat atau berpikir yang diharamkan; atau maksud-maksud lain yang terpuji."(Syarh Muslim Juz 3/44).

Kesimpulan : Begitu banyak pintu kebajikan yang telah dibukakan oleh syariat. Marilah kita berlomba meraih janji Allah seperti yang telah dicontohkan oleh sahabat sebagai tauladan kita. Apapun status sosial kita tidak jadi masalah, karena allah tidaklah membebankan pada hamba-Nya kecuali sekedar yang dapat dipikul oleh mereka.

(Sumber : An Nur)






Terima kasih sudah membaca Pintu-Pintu Kebaikan ,Silahkan bagikan artikel ini Pintu-Pintu Kebaikan jika bermanfaat, Barakallaahu fikum
Share on :
 
Comments
0 Comments

Post a Comment

loading...
 
Support : About | Site Map | Privacy Policy | Disclaimer | Contact Us |
Copyright © 2013. artikelislamiku.blogspot.com - All Rights Reserved
Di Design Ulang Oleh I Template Blog Published by I Template Blog
Proudly powered by Blogger