Tidak semua kalam Allah adalah Al Quran, hanya yang di wahyukan kepada Rasullulah dan di riwayatkan secara mutawattir sajalah yang disebut Al Quran. Juga tidak semua wahyu Allah kepada Rasulullah adalah Al Quran karena ada pula yang dinamakan Hadits Qudsi yang redaksinya berasal dari Rasulullah.
Hikmah Al Quran
diturunkan
Sejarah membuktikan bahwa betapa banyaknya agama-agama yang berkembang di dunia ini, yang masing-masing mempunyai kitab suci sebagai pedoman hidup penganutnya. Namun, tidak ada satupun yang mampu memberi bimbingan kepada penganutnya, dan kepada umat manusia pada umumnya. Sedangkan kitab-kitab suci yang diturunkan Allah sebelum Al Quran adalah khusus satu golongan saja/kaum tertentu. Di samping itu, sekarang banyak mengalami perubahan-perubahan sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan lagi untuk menjamin keselamatan umat.
Keadaan umat manusia sebelum Al Quran diturunkan tidak mempunyai kestabilan antara rohani dan jasmani, terutama di tanah arab. Maka Allah yang Maha Bijaksana menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW untuk membimbing seluruh alam ini menuju jalan kebahagian dunia dan akherat (QS. Ibrahim [14] : 1 dan QS. Yunus [10] : 57).
Hikmah diturunkannya Al Quran antara lain :
- Al Quran sebagai pengajaran dan nasehat yang datangnya dari Allah untuk membimbing umat manusia.
- Al Quran sebagai penawar (obat) yang sangat mujarab untuk mengobati penyakit mental/rohani umat manusia
- Al Quran mendudukkan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih sayang, dengan menjadikan keadilan sosial sebagai landasan pokok kehidupan
- Al Quran merumuskan fungsi hidup umat manusia, yaitu beribadah dan berbakti kepada Allah (QS. Al An'am [6] : 165)
- Al Quran sebagai mu'jizat Nabi Muhammad SAW yang terbesar dan tidak dapat ditandingi oleh siapapun sepanjang zaman (QS. Al Isra' [17] : 88)
Keistimewaan dan
keajaiban Al Quran
Berdasarkan fakta-fakta yang nyata, maka tidaklah berlebihan kalau kita katakan bahwa Al Quran itu merupakan satu-satunya kitab suci yang sangat istimewa dari kitab-kitab agama yang lain. Adapun keistimewaan dan keajaiban Al Quran adalah sebagai berikut:
- Al Quran terpeliharanya kemurnian sejak pertama kali diturunkan hingga akhir zaman Al Quran merupakan satu-satunya kitab suci yang masih asli dan murni isi dan ajaran-ajaranya walaupun sudah mencapai usia kurang lebih 15 abad lamanya. Allah berfirman : "Sesungguhnya kami telah menurunkan Al Quran dan sesungguhnya Kami tetap memelihara" (QS. Al Hijr [15] : 9). Penulisan Al Quran itu di koordinir oleh Rasullullah SAW sendiri, sehingga kalau ada kekeliruan dapat langsung ditanyakan pada beliau. Disamping itu, banyak para sahabat yang menghafal Al Quran dengan bimbingan Rasulullah SAW. Dan usaha menghafal itu terus dilakukan hingga saat ini, sehingga pemalsuan mudah diketahui.
- Al Quran memiliki susunan serta gaya bahasa yang sangat indah menakjubkan sehingga tidak mungkin ada yang menyainginya. Tidak ada seorangpun yang dapat menyainginya. Tidak ada seorang pun yang dapat menandingi keindahan dan keagungannya. (QS. Al Baqarah [2] : 23 dan QS. Al Isra' [17] : 88). Al Quran memiliki jumlah huruf yang seimbang dengan jumlah kata-katanya, baik antara kata dengan padananya, maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya. Sebagai contoh, kata "hayat" (hidup) berjumlah sama dengan "maut" (mati) masing-masing 145 buah, "akhirat" terulang sebanyak 115 kali sebanyak kata "dunia", kata "malaikat' terulang 88 kali sebanyak kata "syetan", kata "panas" terulang 4 kali sebanyak kata "dingin" dsb. Pantas saja Allah berfirman : "Allah menurunkan kitab Al Quran dengan penuh kebenaran dan keseimbangan. "(QS. Ash Shuraa [42]: 17)
- Isinya bebas dari campur tangan manusia dan tidak ada yang saling bertentangan
- Isi dan ajarannya sesuai dengan fitrah (kodrat) manusia.
- Al Quran apabila kita baca sudah merupakan suatu ibadah
- Al Quran mudah dihafal, dipahami dan diamalkan. (QS. Al Qamar [54] : 17 dan 34)
- Isinya mencakup dan menyempurnakan ajaran-ajaran kitab-kitab sebelumnya.
- Isi Al Quran juga ditujukan kepada semua umat manusia, tidak hanya untuk satu bangsa saja. (QS. Saba [34] : 28)
- Ajarannya sangat universal, sehingga berlaku untuk segala bangsa dan segala zaman serta memberi petunjuk dan pedoman yang lengkap, mendalam, dan mencakup semua kehidupan.
- Al Quran mengandung prinsip persamaan derajat
- Pembawanya (Muhammad) adalah orang yang ummi (tidak dapat membaca dan menulis) sehingga dapat membuktikan bahwa Al Quran itu benar-benar dari Allah bukan karangan manusia.
- Diturunkannya Al Quran sebagai rahmat dari Allah. (QS. Al Isra' [17] : 82)
Salah satu mukjizat Al Quran terletak pada fashahah dan
balaghahnya, keindahan susunan dan gaya bahasanya serta isinya yang tidak ada
bandingannya. Mustahil manusia dapat membuat susunan yang serupa seperti Al
Quran yang dapat menandinginya. Dalam Al Quran sendiri terdapat ayat -ayat yang
menantang setiap orang untuk membuat yang serupa dengan Al Quran, antara lain
Allah berfirman:
"Katakanlah : Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul
untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak dapat membuatnya,
biarkan sebagian mereka membantu sebagian (yang lain)." (QS. Al Isra' [17] : 88)
Bagi yang tidak mengerti bahasa arab, seperti bahasa
indonesia tentu amatlah sulit menemukan dimana letak mukjizat Al Quran, karena
mengetahui ketinggian mutu sesuatu susunan kata-kata tidak akan dapat dipahami,
kalau kita tidak dapat merasakan keindahan bahasa itu sendiri. Oleh sebab itu,
cukuplah kita melihat reaksi para sastrawan penantang islam yang menunjukan
bukti atas ijjaz kitab itu.
Hampir semua orientalis barat berkesimpulan bahwa Al Quran
itu adalah buatan Nabi Muhammad SAW yang dikarang dengan atau tanpa bantuan
siapa pun. Tuduhan ini misalnya terlihat dari buku " Preliminary
Discourse" karya G. Sale (1899) yang menyebutkan bahwa oleh Sir Wiliam
Muir dan Wollaston (1905), seterusnya FJL. Menezes (1911) dalam karyanya "The Life and Religion Muhammad : The Prophet of Arabia".
Itulah kekecewaan orientalis barat yang timbul akibat
kedaifan mereka untuk menandingi keistimewaan Al Quran. Mereka menuduh Muhammad sebagai penyair, berpenyakit gila, atau ahli sihir yang bergantung kepada
sumber-sumber Yahudi dan Kristian.
Di samping ditinjau dari segi bahasanya, Al Quran juga
mengandung mukjizat dari segi isinya, contohnya :
Di dalam Al Quran terdapat berita-berita dan janji-janji mengenai masa yang akan datang
Kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan adalah di luar kekuasaan manusia untuk mengetahuinya. Memang ada ramalan-ramalan dukun tentang masa depan tetapi tidak dijamin kebenaranya. Berbeda dengan Al Quran, semua berita-berita dan janji-janji yang tersebut di dalam Al Quran adalah benar dan telah menjadi kenyataan seperti :
Kerap kali umat musyrikin mekah sebelum hijrah menantang kaum muslimin dan mengatakan, "Bangsa Rum yang mempunyai kitab injil telah dikalahkan oleh tentara persia (waktu itu menganut agama majusi)." Kemudian turunlah firman Allah :
"Telah dikalahkan kerajaan Rum di negeri yang terdekat
dan mereka sesudah kalah itu akan menang lagi dalam beberapa tahun." (QS.
Ar Rum [30] :23)
Memang kerajaan Rum di waktu turunya ayat itu dalam keadaan sangat lemah dan tidak akan mungkin bangun lagi. Tetapi apa yang diberitakan Al Quran telah menjadi kenyataan dalam beberapa tahun kemudian.
Di dalam Al Quran terdapat pula fakta-fakta ilmiah yang tidak mungkin diketahui manisia di tanah arab pada waktu itu, tetapi fakta-fakta tersebut dijelaskan dengan tepat dan sekarang diakui kebenaranya.
Seperti : Pada masa turunya Al Quran, ilmu kedokteran di tanah arab boleh dikatakan tidak ada, yang ada hanya ilmu pengetahuan secara primitif dan tahayul. Namun demikian Al Quran menerangkan :
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) di dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging
dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang. Kemudian tulang-tulang itu
Kami bungkus dengan daging. Sesudah itu Kami jadikan ia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah Pencipta Yang Paling Baik. "
(QS. Al Mu'minun [23] : 12-14)
Pada mulanya, ahli-ahli falak menetapkan bahwa matahari tetap, tidak berjalan (beredar) dan hanya bumilah yang beredar disekeliling matahari, tetapi Al Quran menegaskan bahwa matahari juga berjalan. Hal ini baru terungkap dengan penemuan ilmiah baru-baru ini. Allah berfirman :
"Dan matahari itu beredar di tempat peredarannya.
Demikianlah ketetapan dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. " (QS.
Yasin [36] : 38)
Kewajiban terhadap Al Quran
Setiap muslim memiliki kewajiban dan konsekuensi terhadap kitab sucinya, yang antara lain :
1. Membaca Al Quran
Menbaca Al Quran merupakan salah satu tanda keimanan,
menjadi pembeda antara orang muslim dengan orang kafir. Allah berfirman :
"Dan apabila kamu membaca Al Quran niscaya Kami adakan
antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akherat, suatu
dinding yang tertutup". (QS. Al Isra'[17] : 45)
Pembacaan Al Quran ada dua model, yaitu tilawah, membaca Al
Quran dengan membaca (lafaldz) ayat demi ayat, membetulkan tajwidnya, memerdukan suara
dan lagunya. Model yang lain adalah tadarus, membaca tidak hanya membaca (lafaldz) ayat demi ayat, membetulkan tajwidnya, memerdukan suara dan lagunya, tetapi
dilanjutkan dengan pemahaman makna, penggalian petunjuk untuk selanjutnya
diamalkan.
Di bulan Ramadhan, rasulullah SAW menuntunkan kepada umat Islam untuk menjalankan tadarus Al Quran, bukan sekedar menjalankan tilawah apalagi Quran. Bagi kita umat Islam, apabila mendengar lantunan bacaan Al Quran berkewajiban untuk mendengarkan dengan tenang agar kita mendapat rahmat (QS. Al Araf [7]: 204)
2. Menghafal bacaan Al Quran
Rasulullah bersabda : "Bacalah olehmu Al Quran, karena
ia akan memberimu syafaat pada hari kiamat bagi para pembaca dan
penghafalnya."(HR. Muslim)
3. Mengajarkan dan membenarkan Al Quran
Setelah mempelajari Al Quran, maka kewajiban selanjutnya
adalah mengajarkan apa yang di dapatkannya dan menyebarkan kebenaran Al Quran ke
seluruh pelosok negeri minimal di keluarga atau lingkungan sekitar supaya umat
islam tidak buta huruf Al Quran (kitab mereka sendiri). Nabi Muhammad SAW bersabda : Dari Usman bin Affan ra, ia berkata, rasulullah bersabda, "Orang yang paling baik diantara kalian adalah yang mempelajari Al Quran dan mengajarkanya." (HR. Al Bukhari, Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ad Darimi)
4. Memahami maknanya, menghayati (tadabur) dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak kaum muslim yang terjebak pada ibadah ritual sekedar membaca Al Quran saja. Mereka lupa bahwa fungsi utama Al Quran adalah petunjuk bagi manusia dan petunjuk itu harus digali untuk selanjutnya diamalkan. Banyak pula kaum muslim yang dekat dengan Al Quran, tetapi kedekatan itu baru sekedar kedekatan secara fisik (dekat dengan mushaf Al Quran). Akan tetapi jika kita mau mengukur moral, amal dan perilaku kita dengan petunjuk dan ajaran Al Quran, secara jujur harus diakui masih jauh dari Al Quran.
Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa "barang siapa yang menjadikan Al Quran sebagai imam, maka ia membimbingnya ke surga. Namun siapa yang menjadikan Al Quran sebagai makmum, maka ia akan mendorongnya ke dalam neraka".
(Sumber : AAI FTP UGM)